Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kisah cinta rumit Jing Xuan dan Tuli " The Island of Siliang " pulau pengasingan dewa

Hallo donghua mania...


Pada postingan sebelumnya aku sudah mengulas tentang donghua The Island of Siliang dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Karena aku salah satu korban ketampanan tokoh utamanya yaitu Jing Xuan, belum puas rasanya kalau belum bahas lebih jauh tentang dia, terutama menyangkut kisah asmaranya. Langsung aja yuks... 

Sebagaimana diketahui bahwa pulau Siliang merupakan tempat pengasingan bagi para dewa pendosa yang keberadaannya sangat terisolir dari dunia luar. Disekeliling pulau Siliang dihalangi oleh pembatas yang tidak bisa ditembus begitu saja, bahkan oleh kekuatan dewa sekalipun. Bukan hanya itu, fakta bahwa air laut disekitar pulau bisa membakar seorang dewa hanya dengan cipratannya saja, menjadi momok menakutkan bagi warga Siliang. ( tapi hal itu tidak berlaku bagi manusia ya.. )

Pulau Siliang dengan berbagai macam intrik didalamnya, ternyata menyimpan kisah manis antar penghuninya. Sebut saja hero kita Jing Xuan dan Tuli. Kisah dewa dan manusia ini memang bikin greget orang yang melihatnya. Bagaimana tidak. Walaupun tinggal dalam satu atap, mereka tidak pernah bertegur sapa sebagaimana mestinya.

Melihat ke masa lalu, Jing Xuan dan Tuli hidup bahagia dibawah kasih sayang orangtua yang sama - Ying Mo dan Shang Zhen. Tuli yang merupakan anak titipan dari seorang manusia yang terdampar di pulau, tetap diperlakukan dengan baik tanpa dibeda-bedakan dengan Jing Xuan yang merupakan anak kandung mereka. Jing Xuan-pun bisa menerima kehadiran Tuli ditengah keluarganya dan rela berbagi kasih sayang dengannya. Walaupun kadang suka berselisih memperebutkan mainan kotak seribu bentuk, namun sebenarnya Jing Xuan peduli akan Tuli.

Jing Xuan kecil

( abang udah ganteng dari lahir... )





Tuli kecil

( tuli kecil sangat menggemaskan dan tetap gadis kecil yang penuh semangat )




Pada suatu hari, Ying Mo mengidap suatu penyakit dan Shang Zhen ingin membawanya keluar dari pulau. Dia mencoba untuk menerobos pembatas pulau yang mengakibatkan terjadinya bencana tsunami hingga banyak memakan korban jiwa dari bangsa dewa. Melihat kekacauan yang disebabkan oleh suaminya itu, Ying Mo dengan perasaan sedih memilih untuk menceburkan dirinya kedalam air laut. Shang Zhen yang melihat kejadian itu, berhenti dalam usahanya untuk menerobos pembatas dan mencoba untuk menyelamatkan istrinya. Namun naas, keduanya hancur dan meninggal. Tragedi menyedihkan ini disaksikan langsung oleh Jing Xuan dan Tuli kecil. Ditengah segala kekacauan yang ada, Jing Xuan berhasil diselamatkan oleh dewi cantik misterius, Feng Mian. Namun setelah kejadian itu, warga Siliang termasuk Tuli telah mengira Jing Xuan sudah mati bersama kedua orangtuanya. Dan demi keselamatan Jing Xuan karena orangtuanya sudah di cap sebagai pemberontak, Feng Mian merahasiakan identitas Jing Xuan, dan melatih kultivasinya secara diam-diam.

Dari kecil sampai dewasa, Jing Xuan dan Tuli tinggal di paviliun Heng Shui. Dimana selama bertahun-tahun tinggal di paviliun Heng, Jing Xuan tidak pernah menampakkan wujud aslinya yang penuh pesona itu di depan Tuli. Dia hanya berani menemui Tuli hanya dalam wujud kakek Heng.

Heng Shui merupakan sosok yang disegani di pulau Siliang. Dalam perlindungan kakek Heng, Tuli diizinkan untuk tinggal di pulau yang penuh dewa itu meski ada yang tidak suka akan keberadaannya. Memilih bertapa di paviliunnya, Heng Shui hampir tidak pernah keluar dari tempat itu. Sekalinya dia keluar dari persembunyiannya, hanya untuk menyelamatkan Tuli karena ada dewa lain yang ingin menangkapnya. 

Berkali-kali penyamaran Jing Xuan hampir diketahui oleh Tuli, namun sampai musim pertamanya selesai rahasia itu tetap menjadi rahasia.

Kakek Heng Shui

( ketampanan abang harus tertutup oleh keriputnya kakek )




Setelah bertahun-tahun hidup bersama, tanpa Jing Xuan sadari dia mulai terikat terhadap Tuli. Jing Xuan sudah perlu tau kemana Tuli pergi,  dan apa yang akan dia lakukan. Mungkin benar perasaan itu bisa hadir karena terbiasa. Karena kebucinan abang mulai terpampang nyata. Apalagi setelah kedatangan Xiao Ji- seorang manusia yang berhasil memasuki pulau dan keberadaannya disembunyikan oleh Tuli,  membuat Jing Xuan terpaksa minum banyak cuka.

Jing Xuan menaruh perasaan terhadap Tuli, namun dia harus menyimpan perasaan itu karena keadaan. Dia tidak bisa mengeluarkan perasaannya secara langsung. Dalam wujud kakek Heng, dia hanya bisa menasehati Tuli dan menahan amarahnya karena rasa cemburunya terhadap Xiao Ji semakin hari semakin bertambah. Bukankah akan terlihat mencurigakan jika Jing Xuan dalam wujud kakek Heng cemburu pada Xiao Ji bukan?

Akan tetapi Tuli tetaplah gadis biasa. Dia terlihat antusias begitu mengetahui ada manusia lain yang berhasil memasuki pulau. Ya.. kebahagiaan bagi Tuli namun mimpi buruk bagi Jing Xuan.

Kedekatan Jing Xuan dan Tuli dibangun secara perlahan tapi pasti. Setelah main kucing-kucingan terus disepanjang episode, akhirnya Jing Xuan terdesak untuk menampakkan wujud aslinya dihadapan Tuli pada episode ke 13. Episode pertemuan mereka untuk pertama kalinya setelah sepuluh tahun lamanya itu, benar-benar episode paling epic. Kata sang sutradara, proses pembuatan efek untuk moment itu memerlukan waktu hampir enam bulan lamanya. Aku suka detik demi detik moment kedekatan mereka sambil bertarung melawan monster di episode 13 itu. Ahh pokoknya manisss banget. Walaupun kenyataan bahwa Jing Xuan adalah orang yang Tuli kenal belum terungkap, aku tidak begitu peduli. Toh nanti juga lama-lama akan terbongkar. Dan saat itu terjadi, pasti akan menjadi moment manis romantis berikutnya. Tapi setidaknya aku senang abang sudah tidak menyembunyikan dirinya lagi. ( good job abang.. )

Walaupun telah menampakkan sosok aslinya dihadapan Tuli dan warga Siliang, Jing Xuan tetap tidak mungkin mengungkap identitasnya dihadapan mereka. Bisa berabe nanti. Dia berpura-pura menjadi orang yang terdampar di pulau dan selama ini bersembunyi di kapalnya Xiao Ji. ( hihi pinter akting juga abang nich.. )

Kehadiran Jing Xuan yang tiba-tiba itu disambut dengan baik oleh warga Siliang. Karena dia sudah membantu warga mengalahkan monster laut. Dan sebagai bonusnya dia diizinkan untuk menetap di pulau itu dan tinggal di paviliun Heng bersama Tuli. ( ohhoohhoo.....)

Dan... jreng jreng...  season 1-pun berakhir ketika moment-moment manis diantara mereka akan dimulai. Haha.. Jahat banget ya mba sutradaranya. Ibarat lagi makan enak disuruh berhenti. Kita berdoa saja mudah-mudahan season 2nya cepet direlease biar kita semua kena diabetes :). Atau kita akan kena serangan jantung karena kelihatannya ada yang berniat menjodohkan Jing Xuan dengan Xu Lingxi. Kita liat di season 2 nanti.

Sampai jumpa lagi...












Maya
Maya Hanya manusia biasa yang suka baca, nulis, dan nonton plus rebahan. Udah itu saja.

5 komentar untuk "Kisah cinta rumit Jing Xuan dan Tuli " The Island of Siliang " pulau pengasingan dewa"

  1. Duhh gakuat rasanya harus nunggu 2023 buat liat adegan mereka pas satu rumah😭 Tapi gapapa deh harus sabar menunggu demi abang xuan hahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pada ga sabar yaakkk..... sama dunk....

      Hapus
  2. Cerita dan gambarnya indah banget, aku bolak balik putar filmnya... 😍

    BalasHapus
    Balasan
    1. Emang the best banget gambarnya.. apalagi ost2 nya yang enak di dengar..

      Hapus
  3. Season 2 it detik2 nnnti mrk akan berpisah ...n mrk bertemu LG di alam dewa ..

    BalasHapus