Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Review 'The Island of Siliang' Pulau Pengasingan Dewa Penentang Langit dan Pendosa

Hallo donghua mania....


Berawal dari ga sengaja melihat salah satu cuplikan di kanal youtube, donghua terbaru The Island of Siliang langsung mencuri perhatianku karena animasinya yang super keren. Tak butuh waktu lama untuk eksekusi season 1-nya di Wetv, dengan harapan bisa memuaskan rasa penasaranku yang fantasy addict ini. Karena pada saat itu donghua TIoS ini masih on going, jadi aku harus rela menunggu jadwal tayang satu episode per-minggunya hingga musim pertamanya berakhir di episode ke-15 pada September lalu. Setelah menghabiskan kurang lebih 20 menit untuk setiap episodenya, rasanya tangan ini tidak bisa kalau tidak menulis sesuatu tentang dongua ini. Terlalu banyak yang ingin dikatakan, walaupun skill menulisku masih alakadarnya.

Cerita yang dikemas dalam The Island of Siliang agak berbeda dari donghua yang pernah aku tonton sebelumnya. Walaupun masih seputar kultivasi dan banyak dewa dewi bertebaran ala donghua fantasy, namun ide ceritanya temasuk unik dalam dunia perdonghua-an.

The Island of Siliang menceritakan tentang sebuah pulau bernama Siliang, yang menjadi tempat pengasingan bagi para dewa pendosa dan penentang langit. Mereka dibuang ke pulau Siliang dan dituntut untuk melakukan kebajikan serta mengumpulkan pahala guna bisa menebus dosa mereka agar bisa kembali ke alam dewa. Seorang dewa yang sudah diasingkan ke pulau Siliang akan kembali merasa seperti manusia fana, dimana dia bisa merasakan sakit, lapar, sebagian kekuatannya hilang dan tentunya tidak akan pernah abadi lagi. Mimpi buruk bagi para dewa dalam pengasingan sepertinya belum cukup dengan ditambah tidak bolehnya mereka terkena air laut jika mereka tidak ingin musnah, Keberadaan pulau Siliang-pun sangat terasing dan jauh tersembunyi dari dunia luar, dan ada semacam pembatas disekelilingnya untuk memastikan tidak akan ada yang berhasil melarikan diri. ( Seperti penjara dalam bentuk pulau, macam Nusakambangan )

The Island of Siliang dapat memanjakan mata kita khususnya bagi kaum hawa, karena hero kita-Jing Xuan- putra seorang dewa bernama Shang Zhen mempunyai wajah yang luar biasa tampan, gagah, tinggi, dan over power. Jing Xuan berambisi untuk menyingkap misteri dibalik kematian kedua orangtuanya yang penuh kejanggalan. Mereka meninggal ketika berusaha membobol pembatas pulau untuk melarikan diri. Dimana kejadian itu menyebabkan terjadinya bencana tsunami yang banyak memakan korban jiwa dari bangsa dewa. Jing Xuan merasa ada konspirasi dibalik peristiwa itu yang mengkambinghitamkan kedua orangtuanya.

Setelah peristiwa pembobolan langit oleh kedua orangtua Jing Xuan, seluruh warga Siliang temasuk Tuli telah mengira dia sudah mati bersama orangtuanya. Padahal Jing Xuan yang pada waktu itu masih kecil berhasil diselamatkan oleh dewi cantik Feng Mian. Dan demi keselamatan hidupnya, Jing Xuan bersembunyi dan menyamar sebagai kakek Heng shui.

Jing Xuan

( Ladies pasti betah berlama-lama memandang wajah abang Xuan ini,,, ;) )


Review 'The Island of Siliang'  Pulau Pengasingan Dewa Penentang Langit dan Pendosa
cr. wetv


Yang aku sukai dari donghua ini adalah karakter utama wanitanya yang merupakan seorang gadis manusia biasa tapi ga terlihat lemah, pemberani, agak keras kepala dan yang paling penting jago bela diri. Tuli atau Liniang satu-satunya manusia yang hidup di pulau Siliang dan kebal tehadap air laut karena dia bukan dari bangsa dewa. Namun walaupun hidupnya penuh dengan diskriminasi karena dia bukan keturunan dewa, Tuli tidak pernah terganggu akan hal itu.

Tuli senang berlayar mengarungi lautan, mempelajari rasi bintang, serta mempunyai misi agar bisa keluar dari pulau demi mencari ayah kandungnya. Ayah Tuli adalah seorang perompak yang tidak sengaja menemukan pulau Siliang, lalu menitipkan Tuli kecil ke keluarga Shang - keluarga Jing Xuan- sebelum akhirnya memutuskan untuk pergi. Tuli yang telah ditinggalkan oleh ayahnya dan juga oleh orangtua angkatnya, tinggal bersama kakek Heng Shui yang tidak lain adalah Jing Xuan.

Tuli/Liniang

( kalau menurutku sekilas mirip bae suzy ;) )


cr.wetv


Di awal episode aku langsung bertanya-tanya apakah Jing Xuan dan Tuli ini kakak beradik? Berhubung porsi mereka itu sudah pas banget buat dipasangkan, si cewek cantik dan ceria, si cowok pun tampan dengan sedikit pendiam, jadi akan sedikit kecewa kalau ternyata mereka itu saudara kandung. Namun akhirnya terjawab juga dibeberapa episode selanjutnya bahwa mereka itu saudara angkat. ( ga terlalu berdosa kan masih bisa di shipperin.. ;) ) 
Aku akan bahas lebih jauh tentang hubungan Jing Xuan dan Tuli dibeda post ya :) 

Selain dua hero kita yang sering terlihat mondar mandir di pulau Siliang, pulau itu juga dihuni oleh dewa dewi lainnya. Mereka membentuk aliansinya sendiri di bawah pimpinan yang disebut tetua pengurus. Ada tetua pengurus Cheng Zhuo, Xu Mohai, Feng Mian, dan tetua paviliun Heng Shui -tokoh yang paling disegani di pulau itu. Feng Mian adalah karakter favoritku setelah Jing Xuan dan Tuli. Dia juga yang telah menyelamatkan Jing Xuan dan hanya dia yang mengetahui identitas asli Jing Xuan. Walaupun sebenarnya aku juga menaruh curiga sama Feng Mian ini, namun aku suka sama pembawaan dia yang kalem dan misterius. 

Salah satu kelebihan donghua TIoS ini adalah meskipun banyak tokoh pendukungnya tapi animasinya dibuat sama rata bagusnya tidak hanya menonjol di tokoh utamanya saja. 

Feng Mian

( Suka sekali dengan sangkar yang melayang-layang disekitar kepala Feng Mian.... )


feng mian
cr. wetv


Dikisahkan setiap lima ratus tahun sekali akan diadakan festival pengampunan dosa bagi warga Siliang. Mereka yang pantas mendapatkan pengampunan akan ditarik kembali ke alam dewa. Sayangnya belum diperlihatkan sampai musim pertama selesai festival macam apa itu. Mereka hanya terlihat seperti sedang berlomba mempersiapkan persembahannya saja. Festival itu juga menjadi salah satu alasan bagi warga Siliang untuk saling mencurigai. Bahkan keluarga Xu dan Cheng akan mempersatukan anak mereka Xu Lingxi dan Cheng Xuan dalam ikatan pernikahan agar mereka bisa saling memata-matai. Hmmmm festival seperti apa yang membuat sibuk warga Siliang ? Mudah-mudahan tercerahkan dimusim kedua nanti karena aku dibuat sangat penasaran.

Untuk masalah animasi, tidak perlu diragukan lagi donghua TIoS ini sudah bisa dikatakan sebagai level dewa karena dibuat serealistis mungkin. Pembuatan efeknya saja membutuhkan waktu hampir tiga tahun lamanya. Tapi sayang, dari segi jalannya cerita aku merasa plot yang disajikan terasa lambat. Konflik yang dibangun terasa kurang nendang. Padahal aku berharap adanya konflik rumit hingga pertumpahan darah terjadi sampai saling mengeluarkan jurus sakti. Mungkin karena donghua TIoS ini lebih ke romance, karena yang aku lihat dimusim pertama belum ada konflik yang rumit tapi adanya cinta yang rumit. Bahkan cinta segiempat sudah bisa tercium keberadaannya setelah Xiao Ji- seorang pemuda dari negeri Liang bisa masuk pulau dan diselamatkan oleh Tuli. Jing Xuan suka Tuli, Tuli seperti suka Xiao Ji, eh Xiao Ji malah suka Xu Lingxi, sepertinya Xu Lingxi juga suka sama Xiao Ji, tapi kan Xu Lingxi mau nikah sama Cheng Xuan. ( hahaha... udah lah aku naik kapal Jing Xuan sama diri aku sendiri saja... )

Ada hal yang mengganjal dipikiranku. Sang sutradara sepertinya terlewat poin penting dalam dunia kultivasi, apa Jing Xuan atau Tuli mempunyai senjata andalan? Apa namanya ? Tidak pernah sekalipun disebutkan. Ohhh.. itu sangat mengganggu karena aku pecinta donghua yang penuh dengan adegan silat, senjata itu penting. Yang aku ingat senjata Jing Xuan salah satunya adalah aksesoris dikepalanya, tapi tidak diberitahukan namanya apa. Bukan berarti aku tidak menikmati. Aku sangat menikmati moment-moment manis antara Jing Xuan dan Tuli serta seluruh ceritanya. Tetapi alangkah baiknya selain bumbu romance, tambahkan juga bumbu baku hantamnya biar menambah rasa. 

Ada satu pertarungan yang aku suka dan itu terjadi di episode ke-13, pertarungan melawan monster laut itu sekaligus epic moment pertemuan Jing Xuan dan Tuli setelah sepuluh tahun Jing Xuan tidak pernah menampakkan diri dalam wujud aslinya dihadapan Tuli. Mungkin abang Xuan lelah selama ini main petak umpet terus sama Tuli padahal mereka tinggal dalam satu atap. Namun sayang setelah bertemu-pun identitas asli Jing Xuan yang sebenarnya adalah saudara angkatnya Tuli tetap dirahasiakan. Tuli juga tidak ada tanda-tanda mengenalinya. Kebayangkan akhirnya Tuli bisa bertemu abang Xuan yang ketampanannya bisa menghipnotis itu. Aku ragu kalau Tuli tidak jatuh cinta pada pandangan pertama. ( aku aja langsung lop tu de ded sama abang Xuan haha ...)

Interaksi keduanya manis sekali walaupun sedang bertarung... jadi ngiri nich sama Tuli...


cr.wetv

Ada kekurangan ada juga kelebihan, itu yang aku rasakan setelah menghabiskan seluruh episode The Island of Siliang. Aku bisa memaafkan plot yang lambat dan konflik yang kurang menegangkan itu, karena sebagai gantinya aku disuguhi animasi yang ciamik dengan iringan lagu yang enak didengar. Tentu saja aku sangat berterima kasih kepada kru TIoS karena sudah memperkenalkan Jing Xuan kepada kami para bucin babang tampan hehe. Aku sangat antusias menantikan musim keduanya nanti. Banyak pertanyaan yang belum terjawab dikepalaku. Apa yang sebenarnya terjadi pada kedua orangtua Jing Xuan ? Apakah ayah Tuli masih hidup ? Festival pengampunan itu seperti apa ? Apa nama senjata Jing Xuan ? Akahkah Jing Xuan dan Tuli menjalin kasih ? Dan yang paling aku tunggu siapa sich musuh sesungguhnya yang harus diwaspadai ? Namun harus lebih bersabar lagi tentunya sampai musim keduanya di release nanti. Mudah-mudahan sang sutradara bisa meningkatkan jalan ceritanya di musim kedua nanti. Satu lagi aku berharap semoga durasinya ditambah lebih dari dua puluh menit per-episode biar lebih puas.

Wah .. sudah panjang sekali aku berkicau. Apa yang meronta dikepala sudah dikeluarkan jadi agak sedikit plong haha. Terima kasih bagi yang sudah mau baca. Jangan lupa nonton TIoS hanya di WeTv ya . Sampai jumpa di post berikutnya. 






















Maya
Maya Hanya manusia biasa yang suka baca, nulis, dan nonton plus rebahan. Udah itu saja.

4 komentar untuk "Review 'The Island of Siliang' Pulau Pengasingan Dewa Penentang Langit dan Pendosa"

  1. Ga sabar menunggu season 2 nya kami di grup fb tiap hari tiap malam bahas TIOS ini yg cewek2nya sdh bucin abis ama abang tamvan Jing Xuan dan cowok2nya bucin ama TuLi dan Xu Lingxi
    Smoga season 2 cepat dirilis dan terkuak semua misteri yg ada gpp plot crita perlahan tp pasti yg jelas episodenya panjang jd puas liat abang tamvan Jing Xuan yg sangat mempesonah yg bisa membuat para ciwik2 pada mimisan dan mau pingsan yg butuh pertolongan napas buatan bang Jing Xuan..😁😅😂😂

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya nich... ga sabar nunggu season 2 lahir, kegantengan abang pasti bakal di upgrade lagi ;)) btw makasih ya udah mau baca...

      Hapus
  2. Sebagai emak2, sungguh mengsedih ikut suka sama Jing Xuan sampe nonton berkali-kali.. Terima kasih review lengkapnya.

    BalasHapus
  3. Aku sih sampe ga bisa tidur karna demam ketampanan babang xuan hiks..

    BalasHapus